File:Ragam Hias Toraja - Pa’ Bombo Uai II.svg
From Wikimedia Commons, the free media repository
Original file (SVG file, nominally 600 × 600 pixels, file size: 40 KB)
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas
Dibuat dengan bangga dengan ♥ di Poland
Swear words atau kata-kata makian merupakan ungkapan kekesalan, kemarahan, kebencian terhadap sesuatu atau seseorang. Walaupun swear words itu dianggap kasar, tidak sopan dan seharusnya dihindari, namun faktanya semua bahasa yang ada di dunia, mempunyainya dalam perbendaharaan kata, termasuk bahasa Toraja.
Dalam bahasa Toraja, swear words atau makian mempunyai beberapa terjamahan, antara lain
Di mana pa'kadoro merupakan kata makian yang berhubungan dengan hal-hal yang berbau seks, misalnya alat kelamin, persetubuhan, dan lain-lain. Sedangkan Pa' pasembang atau pa'gataia-an bisa di terjamakan sebagai sumpah serapah dalam bahasa Indonesia, yang di ucapkan karena kemarahan yang meluap-luap terhadap seseorang. Kedua jenis makian itu, mempunyai level atau tingkatan masing-masing. Semakin tinggi tingkat kemarahan atau emosi seseorang, maka level makian yang ia ucapkan akan semakin tinggi pula, yang artinya makiannya semakin keras, kasar, dan sangat tidak sopan. Berikut adalah beberapa makian yang sering di gunakan oleh orang Toraja
Selain di Toraja, kata makian ini juga di gunakan di daerah- daerah lain di Sulawesi Selatan, termasuk Makassar. Kata ini termasuk dalam kategori pa'kadoroan yang di gunakan kepada laki-laki. Tai laso sendiri, secara harafia dalam bahasa Indonesia artinya kotoran penis (alat kelamin laki-laki).
Telek dalam bahasa Indonesia artinya Vagina (alat kelamin wanita) dan
artinya orang. Telek tau di terjamah kan "orang yang hina" atau " orang yang kurang ajar" dalam bahasa Indonesia. Walaupun telek artinya vagina(alat kelamin wanita), namun telek tau bukan hanya di tujuhkan untuk memaki wanita saja, tetapi juga kepada pria. "Telek tau" masuk dalam level umpatan yang tinggi.
Mirip dengan Telek Tau, Tatta' tau juga bisa di terjamahkan "orang yang hina" atau " orang yang kurang ajar". Tatta' dalam bahasa Toraja sebenarnya tidak punya kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Tatta' tau di gunaka untuk memaki pria maupun wanita. Kadang, kata tatta' juga bisa di kombinasikan dengan kata lain untuk membentuk kata makian baru, misalnya "Tatta' asu" ( anjing kurang ajar), "tatta' tobaga" ( orang bodoh kurang ajar), tatta' tobebe" ( orang gila kurang ajar ), dan lain-lain.
Tannia Tau jika di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya " bukan manusia". Makian ini masuk dalam kategori makian level rendah, artinya makian ini tidak terlalu kasar, walaupun tetap tidak sopan. Makian ini, di tujuhkan baik kepada wanita, maupun pria.
Makian yang satu ini, mirip dengan swear words "motherfucker" dalam bahasa Inggris. Karena kata makian ini sangat keras, maka kadang agar sedikit halus, di ganti menjadi "keju donat". Kendu indo'na, masuk dalam level makian yang sangat tinggi. Jadi jangan menyebut kata ini dengan sembarang.
Ini masuk dalam kategori " ma' pasembang" atau "ma'gatai" yang dalam bahasa Indonesia artinya "semoga kau tersambar petir". Biasanya di ucapkan untuk memaki seseorang yang telah menipu kita. Kenna sembang ko kila', masuk dalam kategori umpatan level tinggi.
Kata umpatan ini, juga masuk dalam kategori ma' pasembang atau ma' gatai. Dalam bahasa Indonesia Kenna pula' ko Bo'bo artinya semoga kau tersedak nasi'. Sama dengan umpatan kenna sembang ko kila', umpatan ini masuk dalam kategori umpatan level tinggi dan di gunakan saat emosi yang sangat meluap-luap di luar batas.
Demikian beberapa kata-kata makian yang ada dalam bahasa Toraja. Kata makian merupakan kata yang kasar dan tidak sopan, oleh karena itu kata-kata tersebut sebisa mungkin untuk di hindari. Terutama untuk anak kecil, kata-kata makian sebaiknya tidak di gunakan sama sekali. Terima kasih.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,